Friday, November 16, 2007

Konsep Pendidikan dalam AlQuran

Seekor hewan yang baru melahirkan anak, anaknya langsung dapat berdiri, berjalan dan mengikuti ibunya pergi mencari makan. Dan hanya beberapa hari kemudian, anaknya telah dilatih berlompat, berlari dan mencari makan sendiri.

Berbeda dengan seorang manusia yang baru melahirkan. Bagi manusia lama sekali anaknya dididik, barulah dapat duduk, berdiri dan berjalan. Apalagi berlari dan dapat makan sendiri. Bertahun-tahun lamanya digendong, diayun, diberi makan, disekolahkan, barulah dapat makan dan memakai bajunya sendiri. Diperlukan waktu memasuki sekolah taman kanak-kanak 2 tahun, SD 6 tahun, Sekolah lanjutan 6 tahun, dan Perguruan Tinggi 5 tahun ( S1 ), barulah dapat mencari makan sendiri. Itupun jika keterampilan yang dimiliki dibutuhkan pasar. Kalau tidak, maka harus ditambah lagi sekitar 7 tahun ( S2 dan S3 barula banyak peluang ). Artinya seekor hewan hanya memerlukan waktu tiga hari atau satu minggu, sudah dapat mencari makan sendiri. Dibandingkan seorang manusia diperlukan waktu sekitar 2O - 25 lamanya, barulah dapat dibutuhkan pasar untuk hidup sendiri. Betapa bedanya waktu yang harus dihabiskan mendidik keterampilan kepada manusia dibandingkan hewan.

Sebab itu pendidikan ( Tarniyah) sangatlah sulit. Mahal, lama dan tekun. Pantaslah jika Nabi Muhammad SAW mencanangkan pendidikan itu sejak “ Min al- mahdi ila al- Lahdi “ ( Dari ayunan sampai ke liang lihad ) (HR.Muslim) yang oleh pendidikan Barat dijiplak dengan istilah “ Long life education”. (Pendidikan seumur hidup).

Bagaimana konsepsi Pendidikan (Tarbiyah) menurut Al-Qur’an?

Pengertian :
Didalam Al-Qur’an (Alquran) tidak didapati sebuah ayatpun yang secara ekspelisit menyebut Tarbiyah. Tapi jika digali akar katanya yang tersusun dari huruf “ RA ” dan “ BA” (Rabbi), banyak sekali dapat ditemui.

Tarbiyah yang asalnya Rabbi ada 945 ayat. Terkadang dengan istilah Rabbi, Rabbika, Rabbukum, Rabbukuma, Rabbana, Rabbihi, dan Rabbihim.

Menurut Ibnu Faris, makna Rabbi yang akarnya huruf Ra dan Ba ialah “ Ishlah al-Syaii wa al-Qiyamu ‘alaihi “ ( Memperbaiki sesuatu dan berusaha dengan sungguh-sungguh, atasnya, seperti memelihara dan mendidik seorang anak sampai dikawinkan) (h.398).

Seorang Mufasir berpendapat, jika Rabbi diidentikan sifat Tuhan ( Pendidik dan Pemelihara ) maka artinya lebih luas yakni Mengasuh, Mendidik, Memelihara, Memberi pengertian, Memberi kelebihan, Meninggikan derajat dan Mengembangkan kemampuan. Didalam Alquran ayat yang pertama turun adalah ayat pendidikan yaitu IQRA’( perintah membaca dan mengamati). Demikian Surah yang pertama turun juga adalah surah mengenai Pendidikan yaitu Al-Fatihaha.

Surah Al-‘Alaq :
Ayat pertama turun adalah pada surah Al -‘Alaq, yaitu :

(1) Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan.
(2) Dia menciptakan manusia dari segumpal darah.
(3) Bacalah dan Tuhanmu yang Paling Pemurah.
(4) Yang mengajari manusia dengan perantaraan qalam.
(5) Dia mengajari manusia apa yang tidak diketahuinya.
(6) Ketahuilah sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas.
(7) Melihat dirinya serba cukup.
(8) Sesungguhnya hanya kepada Tuhanmulah kembalimu

Menurut Mufasir kata “Rabbika” dalam ayat tersebut, berasal dari akar kata Tarbiyah yang berarti pendidikan, pengemnbangan, peningkatan dan kelebihan. Dalam Ilmu Tauhid, Tuhan mempunyai banyak sifat dan dibagi menjadi dua kategori. Pertama, sifat-sifat yang berkaitan dengan zatnya. Kedua, sifat-sifat yang berkaitan dengan perbuatannya. Kata “Allah “ menghimpun semua sifat-sifatnya, sedang kata” Rabbi ” hanya menghimpun sifat-sifat yang berkaitan perbuatannya.

Menurut Al-Naisaburi, perintah Iqra’ dalam surah Al-‘alaq berulang sebanyak 3 kali :
(1) Peritah pertama untuk pribadi Nabi dan perintah kedua untuk umatnya.
(2) Yang pertama membaca dalam salat, yang kedua membaca diluar salat.
(3) Perintah pertama belajar untuk diri, dan perintah kedua mengajarkan kepada orang lain.

Adapun membaca dalam ayat diatas, bukan hanya membaca Alquran, tapi termasuk membaca fenomena yang terjadi di alam ini. Dan hakikatnya orang yang berbuat jahat pasti terbalas demikian yang berbuat baik juga pasti terbalas, sekalipun balasan itu bukan persis dari diri orang yang pernah kita tolong.

Mufasir Sayyid Quthub berpendapat, ayat kedelapan tersebut dimaksudkan, bahwa setelah melakukan pendidikan, baik terhadap diri sendiri, keluarga dan orang lain, akhirnya akan kembali ke hadirat Allah mempertanggung jawabkan semua urusan, segala niat dan gerak langkah yang telah dilakukan di dunia. Perbuatan salah atau saleh, taat atau durhaka, yang telah dilakukan secara transparan, pasti akan terbalas tanpa ada kezaliman didalamnya.

Pendidikan pertama yang hendaknya diberikan kepada anak adalah mengajarkan baca tulis Alquran, sebab itulah yang terafdal “ Kahyrukum man ta’allam al-Qur’an wa ‘allamahu” (Yang terbaik diantara kamu ialah mempelajari Alquran dan mengajarkannya) (HR.Muslim).

Kita sambut dengan gembira program pemerintah yang telah mewajibkan pelajaran Alquran ini kepada murid-murid dan siswa-siswa yang beragama Islam sebelum sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi.Kita doakan semoga sukses.

Surah Al-Fatiha :
Surah yang lengkap satu surah turun adalah Al-Fatiha, yaitu:
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam (1)
Maha Pemurah lagi Maha Penyayang (2)
Yang menguasai hari pembalasan (3)
Hanya Engkaulah yang kami sembah dan Engkaulah kami memohon pertolongan (4)
Tunjukilah kami jalan yang lurus (5)
Jalan orang-orang yang Engkau beri nikmat; bukan jalannya mereka yang Engkau murkai dan bukan pula jalannya orang-orang yang tersesat (6 dan 7).

Kalau dihitung Bismillah termasuk Fatiha ayat pertama, maka ayat ke 6 dan 7 menjadi satu ayat.Jadi jumlah ayatnya tetap 7.

Menurut Syekh Muhammad Abduh (1849-19O5) memahami surah Al-Fatiha adalah wahyu pertama yang diterima oleh Nabi. Artinya lebih dahulu dari ayat Iqra’ dengan alasan, berdasarkan logika bahwa penetapan hukum kandungan Alquran, dimulai secara global barulah menyusul perincian.

Pokok ajaran dalam Al-Fatiha (1). Tauhid (Akidah) (2) .Janji dan ancaman (3). Ibadah. (4) Jalan kebahagiaan dunia akhirat. (5).Pemberitaan kisah umat terdahulu.

Artinya penafsiran mujaddid tersebut menyatakan bahwa pendidikan utama dan tugas muslimada 3. Pertama, mengajarkan tauhid. Kedua, berdakwah (Tabsyir dan Tanzir). Ketiga, beribadah dengan sungguh-sungguh. Akhirnya barulah seseorang dapat memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

Surah Luqman:
Dalam surah ini diuraikan bentuk pendidikan yang diwasiatkan Lukman al-Hakim dalam mendidik anaknya :

(1) Janganlah kamu mensyarikatkan Allah.
(2) Bersyukurlah kepada Allah dan kepada kedua orangtuamu.
(3) Dirikanlah salat sebaik-baiknya.
(4) Perintahkanlah manusia berbuat makruf dan cegahlah mereka berbuat munkar
(5) Sabarlah menerima musibah sebagai resiko nahi munkar
(6) Janganlah bersombong dalam ucapan dan berjalan.
(7) Ingatlah perbuatan sekecil apapun pasti terbalas.

Dari 3 surah tersebut ditemukan konsepsi utama pendidikan Alquran, baik pada Al-Fatiha, Al-‘alaq dan Luqman. Dasar-dasar pendidikan Alquran sedikitnya mengandung 5 Prinsip. Pertama Akidah. Kedua, Syari’ah (Ibadah-Muamalah). Ketiga, Akhlak. Keempat, Amar makruf Nahi munkar. Kelima, Latihan keterampilan dan meninggalkan kecurangan.

Konsepsi Tarbiyah Islam tersebut penjabarannya ditemukan dalam Sunnah Rasul dan sahabat,diantaranya:
(1). Azanlah kedua telinga anakmu ketika melahirkan.
(2) Ajarkanlah pertama membaca Alquran dan mengenal Allah (Makrifatullah).
(3) Berilah nama yang baik, berilah makanan yang halal dan pisahlan tempat tidurnya.
(4) Latilah salat sejak di usia 7 tahun dan dihukum di usia 1O tahun (Jika lalai)
(5) Ajarlah keterampilan di kala remaja (Berenang, menunggang kuda, berpanah,dsb)
(5) Kawinkanlah setelah dengan wanita (berakhlak) setelah mempunyai keterampilan dan dewasa.

Imam Al-Gazali menambahkan kaifiat pendidikan agar selalu takut kerpada Tuhan dan menjauhi penyelewengan ( termasuk korupsi), sejak usia dini, dilatih setiap mau tidur dan bangun, dibiasakan menyebut 4O kali, saya dilihat Tuhan.Insya Allah pendidikan (Tarbiyah), sesuai Alquran berhasil.

Akhirnya dasar-dasar pendidikan (Tarbiyah) ialah mengajarkan Alquran, Akidah, Syari’ah dan Akhlak, kemudian dilengkapi keterampilan seperti menunggang kuda, berenang dsb. Lalu membiasakan menyebut nasehat-nasehat agama sebelum dan sesudah Ditambah membiasakan ucapan bernilai nasehat dan peringatan sebelum dan sesudah bangun tidur.
H. Mochtar Husein

1 comment:

Ibnu Abbas said...

Izin Share ya ustadz....?