Saturday, November 10, 2007

Hemat Energi dalam Islam

PRESIDEN telah keluarkan Instruksi nomor 1O Tahun 2OO5 tentang Penghematan Energi, Juli yang lalu. Dan kini telah dilaksanakan pejabat daerah, termasuk Walikota Makassar, dengan pemadaman lampu secara bergilir tiap malam.

.Menurut sebagian tokoh masyarakat, yang tidak menghemat alias boros di negeri ini, dapat dibagi kepada tiga bagian masyarakat :

Pertama : Masyarakat kecil yang penghasilannya sekitar Rp.1O ribu perhari. Tapi karena dihabiskan sendiri duapertiga sehari. untuk membeli rokok dan minuman keras, akibatnya isteri dan anaknya menderita di rumah. Mestinya tidak perlu merokok dan minum minuman,keras. Apalagi merusak kesehatan dan dilarang agama.

Kedua: Masyarakat menengah yang penghasilannya Rp.1 juta lebih perbulan, tapi boros karena gensi, akhirnya mencicil kendaraan dan perobat baru, padahal masih layak dipakai, sehingga anaknya tidak teratur sekolahnya. Penyakit gensi inilah yang paling banyak menggerogoti kelas menengah, apalagi jika bersaing tetangganya..

Ketiga, Masyarakat tingkat pejabat dan atas.

Misalnya AC, lampu dan airnya tidak dikontrol pemakaiannya di kantor di rumah, dengan alasan negara yang bayar. Lupa bahwa hakikatnya adalah uang rakyat (Astagfirullah). Inilah yang paling kena Inpres Nomor 1O.

Dari tiga golongan tersebut, semuianya disebut tidak menghemat dan condong pemboros.

Bagaimaqna menurut Al-Quran ? :
Sejak Al-Quran tu8run ke bumi sudah menganjurkan penghematan dan sudah perrnah di tulis di koran ini, sebelum ada instruksi Presiden. Tapi sekadar untuk menyegarkan perlu kita perhatikan:

Pertama : “ Dan berikanlah kepada keluarga yang dekat, akan haknya, kepada orang-orang miskin, dan orang- orang dalam perjalanan. Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan hartamu secara berlebih-lebihan (boros)”. .( QS.17: 26)

Kedua : “ Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya” .(QS. 17: 27).

Ketiga : “ Dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (QS.6;141).

Keempat : “ Dan makanlah dan minumlah dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (QS.7 : 31).

Dari empat ayat tersebut, terlihat, bahwa Tuhan sangat membenci orang-orang yang boros, sehingga dikatakan pemboros itu “bersaudara dengan setan.” ( IKHWAN SYAITAN ).

Menurut Tafsir Al-Aysar Tafasir, yang dimaksud “ Jangan menghambur-hamburkan hartamu ialah membelanjakan harta, bukan dalam rangka taat kepada Allah dan rasul. Dinyatakan selanjutnya, membelanjakan harta kepada yang tidak diridhai Allah, namanya mubazir, sekalipun sedikit. Adapun yang disebut bersaudara setan, sebab setan itu sama dalam 2 hal “ sama-sama berlebih-lebihan, dan sama-sama suka melakukan pelanggaran (dosa besar), dengan tidak mentaati perintah Allah”..( Juz III: 187 ).

Adapun Tafsir Al-Bayan, berpendapat yang dimaksud jangan berlebih-lebihan, yaitu jangan sampai melampaui batas, sehingga yang haram juga di santap. Membelanjakan sesuatu dalam rangka mentaati Allah sekalipun sebesar jabal Uhud, bukanlah boros. Tapi sebaliknya sesuatu yang dibelanjakan untuk mendurhakaio Allah, sekalipun hanya satu Dinar, itu disebut boros. Sebagian penafsir mengatakan, arti boros itu ialah makan atau membelanjakan sesuatu, melebihi ukuran pertengahan. ( Juz II : 411 ).

Dari dua ulama Tafsir diatas diketahui, bahwa perbuatan yang berlebih-lebihan itu, identik dengan pekerjaan setan. Seorang sopir misalnya, ketika melarikan mobil dengan kecepatan tinggi, dapat menimbulkan kecelakaan lalu lintas, sehingga disebut lari setan. Demikian lingkaran yang tidak mau habis, juga disebut lingkaran setan. Pokoknya semua yang berlebih-lebihan, itu setan. Sebab itu ada peringatan rasul SAW dalam sabdanya “ Cepat-cepat yang berlebih-lebihan itu dari setan, dan perlahan-lahan, itu dari Tuhan Yang Maha Rahman “. (HR.Muslim).

Makan dibatasi
Kalau boros dal.am pemakaian harta dan energi, jelas tidak dibenarkan, karena menggangngu ekosisten dengan orang lain, seperti BBM. Listrik, dan air.

Demikian dalam hal makan sehari-semalam, juga dibatasi. Al-Quran. karena dapat mengganggu kesehatan tubuh. Disebutkan Al-Quran, “ Dan makanlah dan minumlah dan janganlah berlebih-lebihan, sesungguhnya Allah, tidak Menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan (QS. 7 :31).

Diperkuat oleh Literatur Islam yang lain “ Sepertiga, untuk makanan, sepertiga untuk minuman (air) dan sepertiga untuk bernafas”. Atau “ Makanlah jika lapar dan berhentilah, ketika menjelang kenyang ” ( sebelum perut vol ), berhentilah segera, untuk menjaga kesehatan badan.

Hal itu tidak bertentangan yang pernah dibuat oleh Depkes yaitu 4 sehat 5 sempurna. Sepiring nasi, semangkok sup (sayur),sepotong daging (ikan) dan satu buah. Jika ditambah segelas susu, itu sudah sempurna ukuran Indopnesia. Kapan anda lebih dari itu, masuk kategori berlebi-lebihan makan (boros).

Salah satu diantara penyebab adanya Cholestrol tinggi yang banyak membawa penyakit sekarang, akibat makan enak yang berlebih-lebihan. Cara mengatasi cholesterol tinggi menurut Islam salah satunya, ialah puasa dua kali seminggu. Bahkan konon dapat mengobati berbagai penyakit dan mencerdaskan otak. Mantan Presiden Prof. Habibi dahulu, dalam rangka penghematan juga, menganjurkan kepada umat muslim, supaya berpuasa Senin dan Kamis. Kalau pemerintah SBY sekarang juga menganjurkan, termasuk dalam rangka penghematan dan menyadari penmderitaan fakir miskin..

Dalam salat:
Seorang muslim sebelum salat, diharuskan berwudhu dan hidup “Qawama” (Tidak boros dan tidak kikir). Latihannya, dalam berwudhu menggunakan air, tidak boleh boros. . Mencuci tangan, muka, tangan dan kaki, paling banyak 3 kali. Lebih dari 3 kali hukumnya Makruh ( Dibenci Tuhan ). Dan mencuci satu kalipun juga sudah sah wudhu. Membaca Tasbih dalam ruku dan sujud, hanya 3 kali saja. Tidak boleh lebih. Hikmahnya, agar jangan sampai menimbulkan kebosanan, akhirnya malas beribadah. Disamping itu untuk menjaga kepentingan orang lain.

Dengan hikmah dalam ibadah, sudah tergambar, betapa urgensinya ajaran dasar penghematan, Menyangkut masalah keduniaan, besar efeknya, agar dalam masyarakat secara adil dan merata, menggunakan sesuatu secara bersama dan adil.

Nabi SAW bersabda “ Belum dapat disebut seseorang beriman, jika ia tidur nyenyak kekenyangan, sedang tetangganya tidur dalam kelaparan dan dia mengetahuinya. .(HR.Muslim).

Mengenai pentingnya menghemat pepata Arab menyatakan“ Al-Qana’atu Kanzun ” ( Menghemat itu gudang kekayaan ). Pepatah Arab tersebut dapat diyakini dan dibuktikan kebenarannya, jika kita mau mencoba.. Jika penghasilan yang diperoleh sebagiannya di tabung, banyak kegiatan besar dapat dicapai. Dapat membiayai perkawinkan anak dan ibadah haji, berkat tabungan. Boleh dibuktikan. Banyak masyarakat dengan menabung, haji dapat dilakukan, sekali seumur hidup. Sekalipun penghasilannya tidak terlalu banyak.

Akhirnya, berdasarkan uraian diatas, maka menghemat menurut Al-Quran, sangat dianjurkan Dapat membahagiakan keluarga dan masyarakat, .tapi bukan hanya dalam Energi saja, Sebaliknya, boros dibenci Tuhan dan digolongkan orang-orang yang bersaudara setan, yaitu sama-sama tidak mentaati perintah Allah.

Membelanjakan harta kepada yang diridhai Allah, tidak termasuk boros sekalipun banyak. Tapi membelanjakan harta kepada maksiat, sekalipun hanya sedikit, termasuk boros.
Kita sambut Instruksi Presiden tentang hemat energi.

H. Mochtar Husein

No comments: